Minggu, 30 September 2012

Mimpi Naruto Tentang Kedamaian

Halo sobat, apakah di sini ada yang suka anime?? atau ada yang suka sama anime Naruto??
Aku sebagai penulis cukup menyukai Naruto ini, walau tidak fanatik dan tidak terlalu mengikuti perkembangannya gimana sih. Hehehe. Lagian aku liat Naruto itu dari Filmnya, bukan dari komik. Soalnya kalo komik, males bacanya. -_-

Yaph, di postingan kali ini, aku akan sedikit share tentang "Film Naruto chapter 275". Di sini, ada dialog yang menarik antara Nagato, salah satu anggota dari Akatsuki, dengan Naruto. Kayaknya sih, ngena banget gitu buat dijadikan pelajaran manusia di dunia nyata ini. Berikut akan saya cuplik dialog yang terjadi.

Nagato : "Tidak ada yang namanya kedamaian sejati, selama kita hidup di dunia yang terkutuk ini. Perdamaian itu tidak mungkin."

Naruto : "Nantinya aku akan mematahkan kutukan itu. Jika ada yang namanya perdamaian. Aku akan meraihnya!! Aku tidak akan pernah menyerah. Terlepas dari seberapa besar rasa sakit. Saya akan terus berjalan. Karena itulah Naruto!!!"(jawab naruto dengan nada yang tegas dan bersemangat)

Nagato : "Perang menimbulkan kematian, cedera, dan rasa sakit bagi kedua belah pihak. Kau dapat mencoba untuk menemukan makna dari kematian. Tapi yang ada hanya rasa sakit. Sebuah kebencian yang tak tertahankan. Kematian yang tidak masuk akal. Kebencian abadi dan rasa sakit yang tidak pernah sembuh. Itulah perang. Naruto. Semuanya terserah padamu. Tugasku berakhir di sini, Naruto. Saya percaya kamu bisa membawa kedamaian sejati."

Kalo kita menyimak perkataan Nagato, emang ada benarnya juga. Di dunia ini, tidak ada yang namanya kedamaian sejati. Selalu aja ada perang, setelah Perang Dunia II sekalipun. Saya jadi heran, apakah fitrah manusia itu, selalu ingin mencari lawan tandingan, musuh, hingga mengadu dengan cara peperangan?? atau karena sifat manusia yang serakah, ingin menjadi penguasa walau harus mengorbankan orang lain? atau ada konspirasi di balik peperangan itu? entahlah. Yang jelas, pasti ada alasan kuat mengapa mereka itu saling bertumpah darah di medan peperangan.

Kita seharusnya menancapkan tekad di dalam dada kita, akan impian Naruto tentang kedamaian. Terus berjuang untuk Pro Kedamaian, saling tolong menolong, karena itulah sesungguhnya fitrah suci manusia. Karena manusia itu tidak ada yang sempurna, banyak kekurangan, dan butuh pertolongan orang lain untuk menutupi kekurangannya. Toh kita di dunia ini adalah saudara, keturunan Nabi Adam, so apakah kita itu tega melukai dan memusuhi saudara kita sendiri?? seharusnya tidak. Maka jangan sampai kita terjebak oleh nafsu dan syaitan yang selalu menggoda manusia agar saling bermusuhan.

Dunia ini rasanya akan lebih indah jika semua manusia berdamai, saling menghargai satu sama lain, bersama-sama membangun dan memelihara dunia ini yang dititipkan untuk kita. Kalau kita terus berusaha, insya Allah kedamaian itu akan tercipta kok. ^_^

"MARI BERDAMAI WAHAI MANUSIA SEKALIAN"


Jumat, 28 September 2012

Wake Me Up When September Ends


Halo para pembaca blog ku yang budiman, tanpa terasa ya kita sudah berada di ujung bulan September. Tanggal 28 September 2012 tepatnya. Berarti sudah 28 kali Sang surya menerangi bumi pertiwi ini dari timur ke barat.Ceilehhh. Kita semua harus patut bersyukur kepada-Nya karena masih diberikan kesempatan kepada kita untuk hidup di dunia ini, sekaligus berevaluasi serta meminta ampunan kepada-Nya karena pasti masing-masing dari kita punya beberapa kesalahan di bulan September ini, termasuk aku.

Yaph, sebenernya ada suatu rasa penyesalan bagiku dalam mengarungi bulan September ini. Aku punya beberapa harapan di bulan ini, dan ternyata sebagian besar gagal aku laksanakan. Menyesal, tapi juga tetep harus sabar. Yah, aku yang seharusnya menjalani proses ospek kampus STIS bulan ini, akhirnya kandas di tengah jalan. Harus siap-siap ngikut ospek bareng adik kelas nih. :’(. But, I must say Alhamdulillah. Karena semua ini ketetapan Allah. Pasti ada hikmah di semua kejadian ini.

Walau September harapanku pupus sudah, aku harap Oktober nanti, keajaiban Allah datang kepadaku. Harapanku yang paling utama ya, semoga aku bisa sembuh dari semua penyakit ini, sehingga aku bisa beraktivitas seperti biasa. Bisa nulis lagi yang lebih produktif lagi tentunya. Dan bisa menuntut ilmu di STIS tercinta... Yeahhh..

Mmm.. By the way.. Akhir bulan September ini cocok banget sama lagunya Green Day yang berjudul “Wake Me Up When September Ends”. Kalian pasti banyak yang tau lagu ini, karena lagu ini terkenal banget. Walau udah jadul, tapi tetep aja enak kalo didengerin. Kalo ada yang belum tau, nih aku share deh liriknya. Kalo lagu, download sendiri yachh. Hahahaha.

Kamis, 20 September 2012

Selamat Jalan Nenekku



Sudah 3 hari yang lalu, nenekku meninggal. Rasa sedih masih sedikit menyelimuti hatiku ini, karena kehilangan satu sosok yang berharga bagi hidupku, kehilangan salah satu orang yang aku sayangi dan menyayangiku. Sosok yang memiliki sifat suka bekerja keras, tidak ingin merepotkan orang lain walau di usianya yang sudah senja, gemar menasihati pula.

Kini, beliau telah tiada. Beliau sudah dipanggil oleh Sang Khaliq. Penghuni rumah berkurang dari 5 menjadi 4. Semakin sepi deh rumahku ini. Padahal kan yang selalu di rumah itu ya mbahku. Kalo bapak sama ibu pagi sampai siang kerja di kantor. Kakakku sibuk kuliah, aku dulu juga sibuk sekolah, walau sekarang belum sibuk kuliah sih. Yah pokoknya rumah ini jadi tambah sunyi, apalagi di rumahku kan gak ada yang cerewet orangnya. 

Aku mau sharing tentang hari-hari menjelang kematian nenekku. Saat aku masih di Jakarta waktu hari Rabu, 12 September lalu, bapakku menelpon ibuku bahwa nenekku jatuh sakit di rumah Klaten sana. Entah kebetulan atau tidak, aku juga sedang jatuh sakit. Ya sekalian ibuku pingin mengobati sakitku ini, kami berdua memutuskan untuk pergi meninggalkan Jakarta dahulu. Pulkam ke Klaten. Padahal yang lainnya lagi sibuk ospek ,akunya malah pulang. Astaghfirullah. Tapi ya mau gimana lagi, ini juga terpaksa. 

Kamis, 13 September 2012 aku tiba di Klaten. Sampai rumah, aku menengok nenekku di kamarnya. Kondisinya lemah, beliau sudah tidak bisa berdiri lagi. Saat nenek mau makan, minum, atau mau buang air pun harus dibantu orang lain. Badannya pun semakin kurus. Tapi alhamdulillah waktu itu nenekku masih bisa diajak komunikasi. Tapi agak susah, aku aja susah mencerna maksud perkataan beliau. Katanya beliau, perutnya sakit sekali, dan seluruh badannya lemas. Bapakku sudah memeriksakannya ke dokter pas hari selasa kalo gak salah. Tapi dokter gak bilang ini adalah penyakit parah. Dan nenekku dikasih obat yang sewajarnya lah.

Masih teringat nasihat terakhir beliau kepadaku. Kalau di Bahasa Indonesiakan jadi seperti inilah.
Nenek : “Cucuku, kamu masih sakit to??kok pulang??”
Aku : “Iya ini mbah, badanku masih lemes dan kepalaku juga pusing ini.”
Nenek : “Ya udah, cepet sembuh ya. Trus sekolah lagi. Ini mbah lagi sakit juga le, mbah udah gak bisa ngapa-ngapain lagi.”
Aku : “Iya mbah. Mbah juga cepet sembuh ya.”
Kira-kira seperti itulah dialogku dengannya. Nenek tetap peduli sama aku, agar aku sehat. Walau nenekku lagi sakit yang lebih parah dariku. Sedih rasanya.

Aku juga jadi teringat nih waktu aku masih kecil. Kelas 4-5 SD kalo gak salah. Aku tuh sedang kecanduan sama game PS 1. Tiap hari uang jajanku yang 1500 aku utuhin hanya buat main PS 1 jam tiap harinya. Tarifnya emang 1500 per jam. Nah, kalau aku kepepetnya jajan di sekolah, trus duitku tinggal 1000 gitu, aku nyolong deh 500 rupiah di tabungannya nenekku di belakang rumah. Wah, bener-bener nakalnya aku waktu itu. Tapi ya itu pas masih kecil aja, gak bakal deh udah gedhe masih doyan nyolong. Hiiiii.

Hari Jumat, 14 September 2012, kondisi nenekku semakin parah saja. Jadinya, dia dibawa deh ke Rumah Sakit untuk di rawat inap. Bukannya malah membaik, tapi kondisinya semakin drop aja. Tensinya pun 90/60. Rendah banget tuh. Trus waktu aku jenguk beliau, beliau seperti menahan sakit yang amat sangat sampai beliau gerak-gerak terus tangannya dan teriak-teriak gitu deh sepanjang malam. Aku jadi kasian meliat nenekku. Ya aku coba berusaha berdzikir dan memohon do’a agar nenekku kondisinya membaik. Trus aku tanya ke Bapakku, katanya nenek didiagnosa sakit jantung koroner dan liver. Masya Allah, begitu beratnya cobaan yang dialaminya. Mungkinkah ini saatnya buat Engkau memanggilnya kembali pada-Mu Ya Allah??

Hari Minggu, 16 September 2012, Kondisi nenekku semakin kritis. Aku sudah enggak bisa lagi menjenguknya karena aku juga sedang sakit, jadi aku istirahat saja di rumah. Pada malam hari tepatnya pukul 18.40 WIB, aku mendapat kabar dari Pakdeku di RS bahwa nenek sudah meninggal. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga beliau wafat dalam keadaan khusnul khotimah. Aamiin yaa Rabb. 

Tak lama setelah kabar duka itu, nenekku akhirnya di bawa ke rumah duka. Tetangga-tetangga sudah terlihat berkumpul untuk mempersiapkan segala yang diperlukan untuk acara pemakaman besok senin. Ya sayangnya, aku gak bisa bantu-bantu. Senin, 17 September 2012, pukul 13.30 WIB. Nenekku dimakamkan di Makam Sasonoloyo Ngelo, Sayangan, Sobayan, Pedan, Klaten. Selamat Jalan nenekku. Jasamu, Kebaikanmu, dan nasihatmu tak akan aku lupakan sebisa mungkin. :-)

Kedamaian



Setiap orang pasti menginginkan hidupnya di dunia ini bahagia, sejahtera, tidak sengsara. Kebanyakan juga ingin punya harta yang banyak, jabatan yang tinggi, punya cewek atau istri yang cantik. Ya kan ya kan??#aku juga iya kok sob, :’D#. Tapi, kok ada ya orang yang sudah memiliki semua yang kusebutkan tadi,  nyatanya dia merasa hidupnya tidak bahagia, masih merasa kekurangan, merasa hidupnya berantakan, bahkan kalau udah dalam stadium parah, dia nekat mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Pasti ada yang janggal nih. Ada sesuatu nilai kehidupan yang belum dimilikinya dan dipegangnya sebagai prinsip.
Apa sih prinsip atau nilai kehidupan itu???? Salah satunya adalah kedamaian. Yaph, kalau hati kita, pikiran kita merasa damai dan ingin terus mempertahankan kedamaian ini sebagai suatu prinsip hidup, tentunya masalah sesulit apapun bisa kita atasi. Kalaupun belum bisa diatasi, paling enggak kita gak jatuh stress tingkat dewa/Galau tingkat dewa, ceileeeeh. Kita masih tetap terus berusaha mencari cara memecahkan masalah itu, gak langsung menyerah. Karena dengan hati yang damai, pikiran dan hati kita akan menjadi jernih, bisa sinkron. Ya gak sih?? Yang aku rasain sih gitu, walau aku juga masih belajar untuk tetap mempertahankan kedamaian ini di dalam diriku. Damai kan juga ada musuhnya, yaitu rasa benci dan dengki, takabur. Ini bener-bener harus hilang dari hati kita untuk mendapatkan suatu kedamaian sejati sobb.
Setiap manusia yang hidup di dunia, pasti memiliki sebuah problem, baik kecil atau besar. Walau di saat kita kaya, terkenal, merasa seperti raja, ada saja masalah yang menghadang. Masalah ini, terkadang membuat kita merasa segala nikmat yang diberi oleh Allah jadi terlihat hancur lebur. Gak ada gunanya deh kekayaan yang dimiliki. Ya akhirnya hidupnya tidak bahagia. Ini kalau kita tidak memelihara kedamaian di dalam diri, terutama hati kita.
Malahan nih, orang yang rasanya terlihat serba kekurangan, tetap tegar menjalani hidup ini, tetap mencoba tersenyum, menganggap enteng beban hidup ini. Yaa, seperti pengamen yang selalu setia menemani para penumpang bis dengan lantunan lagu” setiap hari, tukang becak yang setia menunggu penumpang walau kadang sehari juga gak dapet-dapet, Tukang loper koran yang bekerja dari pagi hingga siang bahkan malam. Kalau dilihat dari uang yang mereka punya sih,kayaknya gak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tapi Allah berkehendak lain, mereka tetep aja masih bertahan hidup, bahkan menjadikan pekerjaan itu adalah perkerjaannya seumur hidup. Bisa dibayangin gak tuh, betapa damainya dan ikhlasnya mereka dalam menjalani profesi itu.
Seperti sekarang ini, aku sedang diberi cobaan sakit, tentunya aku butuh sekali suatu kedamaian di dalam hati ini, agar aku tidak drop, mentalku tidak jatuh, jiwaku tetap tenang di saat yang kurang bersahabat seperti ini. Intinya ikhlas ajalah jalani semua ini. Aku yakin, sakit ini adalah suatu nikmat dari Allah, karena Dia sayang sama aku. Dia tahu yang terbaik untukku. Jadi ngapain aku galau atau nglangut terhadap kondisiku saat ini. Kalaupun aku gak bisa sekolah tahun ini, toh masih ada tahun depan. Asal Allah masih memberi kesempatan, aku akan tetap mengejar dan mewujudkan mimpi-mimpiku. Walau terlihat mustahil, yang penting ikhtiar terlebih dahulu. Dengan jiwa yang damai tentunya. Hati yang ikhlas menerima segala ketetapan Sang Maha Penguasa.
Untuk itulah, ayo kawan, mari kita bersama-sama menjaga kedamaian di dalam hati kita ini. Jangan sampai pudar bahkan menghilang, walau badai permasalahan terus menimpa kita. :’). Truz nih ya, bagi yang udah kaya, punya status sosial tinggi, pendidikan tinggi, sehat lagi badan dan pikirannya, jangan sampai menyerah hanya karena suatu masalah yang belum bisa dipecahkan. Jangan sampai ada niatan bunuh diri, karena hidup ini sangatlah berharga, bahkan tak ternilai harganya. Sudah menjadi tugas kita sebagai manusia untuk berikhtiar, lalu bertawakal kepada Allah atas segala yang kita usahakan. 

$MARI KITA GALAKKAN PRO KEDAMAIAN$