Ku bagaikan siput tanpa cangkang
Bila ku hidup di dunia ini tanpa
kasih sayang-Mu
Rapuh, mudah hancur
Tergerus kemunafikan akhir zaman
Ku bagaikan
berjalan di gurun pasir tak berujung
Bila ku
hidup di dunia ini tanpa Rizqi-Mu
Lapar,
haus, layu tubuh ini
Dan
akhirnya mati tak terurus, termakan cacing
Ku bagaikan
berkelana di hutan terlarang
Bila ku hidup
di dunia ini tanpa hidayah-Mu
Bingung,
gelisah, tersesat
Tak bisa
menemukan jalan keluar akan peliknya kehidupan
Namun
kenyataan telah membuktikan
Kasih
sayang, rizqi, dan hidayah-Mu
Selalu
mengucur deras sepanjang perjalanan hidupku
Bagai air
hujan yang membasahi jagad raya
Menumbuhkan
secuil nikmat surgawi bagi seluruh insan
Terutama di
bulan Ramadhan 1434 H ini
Bulan yang
penuh berkah dan ampunan
Yang
terselip kemuliaan 1001 bulan di dalamnya
Bulan
dimana Engkau melipatgandakan seluruh pahala ibadah
Sebagai
ladang amal bagi hamba untuk mencari bekal menuju jannah-Mu
Namun waktu
terus berputar
Sebentar
lagi bulan akan menghilang di malam hari
Lalu
esoknya munculah sepercik cahaya bulan baru
Pertanda
Ramadhan berakhir, Syawal menyapa
Tentu aku
sangat berharap
Semoga aku
masih diberi kesempatan
Tuk
menyambut Ramadhan yang akan datang
Tapi siapa
jua makhluk di dunia ini yang tahu kepastian itu
Padahal
Engkau bisa saja mencabut nyawaku, tanpa permisi
Sebelum
angan-anganku itu tercapai
Dunia ini
memang penuh dengan ketidakpastian
Namun di
balik itu semua, terselip hikmah di dalamnya
Karena
ketidakpastian itulah, ku tetap beranikan diri
Melangkah
di jalan terang-Mu
Walau penuh
liku, dan berbagai aral menghadang
Jika ini
Ramadhan terakhirku
Ampuni atas
segala kekhilafanku
Yang belum
mampu menjalankan seluruh perintah-Mu
Dan belum
mampu untuk menjauh dari semua larangan-Mu
Cabutlah
nyawaku, jika itu memang yang terbaik bagiku
Berikan aku
umur yang panjang
Bila
kehidupanku ini, masih berarti dan bermanfaat
Bagi
orang-orang yang aku sayangi
Dari-Mu lah
aku diciptakan, dan kepada-Mu lah aku kembali