Adab-adab tidur sesuai ajaran Rasulullah SAW memang sudah sepantasnya
kita terapkan. Bila kita mengikuti adabnya, maka Insya Allah tidur kita
dinilai ibadah. Apabila tidur kita
dinilai ibadah, coba bayangkan berapa banyak pahala yang kita dapatkan
seumur hidup dari tidur kita? Katakan kita tidur 8 jam sehari, maka 1/3
dari hari kita gunakan hanya untuk tidur! Kalau ditelusuri terus sampai
akhir hidup, maka kita menggunakan 1/3 hidup kita hanya untuk tidur!
Maka dari itu kegiatan rutin ini merupakan hal yang sangat penting untuk
menerapkan adab sesuai ajaran Rasulullah. Berikut di bawah hadist
panduannya :
1. Dianjurkan Berintrospeksi Diri Sebelum Tidur
Berintrospeksi diri (muhasabah) sesaat sebelum tidur. Sangat dianjurkan
sekali bagi setiap muslim bermuhasabah (berintrospeksi diri) sesaat
sebelum tidur, mengevaluasi segala perbuatan yang telah ia lakukan di
siang hari. Lalu jika ia dapatkan perbuatannya baik maka hendaknya
memuji kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala dan jika sebaliknya maka
hendaknya segera memohon ampunan-Nya, kembali dan bertobat kepada-Nya.
2. Berwudhu Sebelum Tidur
Kita sebaiknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu, sebagaimana hadits: “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710).
3. Mengibaskan Tempat Tidur Sebelum Tidur
Sebelum tidur, hendaknya mengibaskan tempat tidur (membersihkan tempat
tidur dari kotoran). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW : “Jika
salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan
kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil
mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi
sepeninggalnya tadi.” (HR. Al Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714,
At-Tirmidzi No. 3401 dan Abu Dawud No. 5050).
4. Posisi Tidur yang Baik adalah Miring ke Sebelah Kanan
Untuk posisi tidur, sebaiknya posisi tidur di atas sisi sebelah kanan
(rusuk kanan sebagai tumpuan). Tidak menjadi masalah jika pada saat
tidur nanti posisi kita berubah ke atas sisi kiri. Hal ini berdasarkan
sabda Rosululloh: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR.
Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710). “Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi
kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No.
3877 dan Ibnu Hibban No. 2350).
5. Membaca Do’a Sebelum Tidur
“Bismikaallahumma ahya wa bismika wa amuut”. Yang artinya : Dengan menyebut nama-Mu ya Allah, aku mati dan aku hidup.
6. Apabila Gelisah
Apabila merasa gelisah, risau, merasa takut ketika tidur malam atau
merasa kesepian maka dianjurkan sekali baginya untuk berdoa sebagai
berikut: “A’udzu bikalimaatillahi attammati min ghadhabihi wa ‘iqaabihi
wa syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisysyayaathiin wa ayyahdhuruun.” Yang
artinya “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari
murka-Nya, siksa-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para
syaitan dan dari kedatangan mereka kepadaku.” (HR. Abu Dawud No. 3893,
At-Tirmidzi No. 3528 dan lainnya).
7. Tidak Boleh Telanjang
Pada saat tidur tidak boleh telanjang berdasarkan hadits berikut :
“Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan memakai selimut, tanpa memakai
busana apa-apa”. (HR. Muslim).
8. Sesama Jenis Kelamin, Dilarang Tidur Satu Selimut
Laki2 dengan laki2 atau wanita dengan wanita tidak boleh tidur dalam
satu selimut seperti hadits berikut : “Tidak diperbolehkan bagi
laki-laki tidur berdua (begitu juga wanita) dalam satu selimut”. (HR.
Muslim).
9. Makruh tidur tengkurap
Abu Dzar
Radhiallaahu anhu menuturkan : Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam pernah
lewat melintasi aku, dikala itu aku sedang berbaring tengkurap. Maka
Nabi membangunkanku dengan kakinya sambil bersabda : Wahai Junaidab
(panggilan Abu Dzar), sesungguhnya berbaring seperti ini (tengkurap)
adalah cara berbaringnya penghuni neraka. (H.R. Ibnu Majah dan dinilai
shahih oleh Al-Albani).
10. Makruh tidur di atas dak terbuka
Karena di dalam hadits yang bersumber dari `Ali bin Syaiban disebutkan
bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda :
Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada
penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya. (HR. Al-Bukhari di dalam
al-Adab al-Mufrad, dan dinilai shahih oleh Al-Albani).
11. Menutup pintu, jendela dan memadamkan api dan lampu sebelum tidur
Dari Jabir Radhiallaahu anhu diriwayatkan bahwa sesung-guhnya
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda : Padamkanlah
lampu di malam hari apa bila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah
rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman. (Muttafaq
`alaih)
12. Disunnahkan mengusap Wajah dengan Tangan setelah Bangun
Berdasarkan hadits berikut : “Maka bangunlah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah
dengan tangannya.” [HR. Muslim No. 763 (182)].
13. Jika Bermimpi Buruk
Jika bermimpi buruk, jangan sekali-kali menceritakannya pada siapapun,
kemudian meludah ke kiri tiga kali (diriwayatkan Muslim IV/1772), dan
memohon perlindungan kepada Alloh dari godaan syaitan yang terkutuk dan
dari keburukan mimpi yang dilihat. (Itu dilakukan sebanyak tiga kali)
(diriwayatkan Muslim IV/1772-1773). Hendaknya berpindah posisi tidurnya
dari sisi sebelumnya. (diriwayatkan Muslim IV/1773). Atau bangun dan
shalat bila mau. (diriwayatkan Muslim IV/1773).
14. Bersiwak Setelah Bangun
Berdasarkan hadits berikut : “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al
Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255).
15. Ber-istinsyaq dan ber-istintsaar
Ber-istinsyaq dan ber-istintsaar (menghirup kemudian mengeluarkan atau
menyemburkan air dari hidung). “Apabila salah seorang di antara kalian
bangun dari tidurnya, maka beristintsaarlah tiga kali karena
sesunggguhnya syaitan bermalam di rongga hidungnya.” (HR. Bukhari No.
3295 dan Muslim No. 238).
16. Mencuci Kedua Tangan Tiga Kali
Mencuci kedua tangan tiga kali, berdasarkan sabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam: “Apabila salah seorang di antara kamu
bangun tidur, janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam bejana, sebelum
ia mencucinya tiga kali.” (HR. Al-Bukhari No. 162 dan Muslim No.278).
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa posisi tidur yang paling
baik adalah bertumpu pada sisi kanan tubuh (menghadap ke kanan), dan
ternyata hal ini sesuai dengan riset ilmiah yang telah dilakukan oleh
beberapa orang. Berdasarkan riset ilmiah, posisi tidur seperti ini lebih
menyehatkan daripada tiga posisi yang lain, yaitu tidur telentang ,
tengkurap, dan tidur dengan bertumpu pada sisi kiri tubuh.
Posisi Telentang : Tidur berbaring dengan posisi telentang kurang sehat,
sebab menekan atau menyesakkan tulang punggung, bahkan kadangkala bisa
menyebabkan kita ingin ke toilet/WC.
Tidur Tengkurap : Tidur
tengkurap atau menelungkup tidak baik untuk pernapasan. Tidak dibenarkan
telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur
malam atau pun tidur siang. “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu
adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud
dengan sanad yang shohih)
Posisi Kiri : Tidur dengan bertumpu
pada sisi kiri badan (menghadap ke kiri) dapat menghimpit posisi jantung
sehingga sirkulasi darah terganggu dan pasokan darah ke otak berkurang.
Dengan berkurangnya pasokan darah ke otak, tidur pada posisi kiri dapat
pula mengakibatkan kita sering mengalami mimpi-mimpi tidak baik
(nightmares), serta berjalan dalam keadaan tidur (somnabulisme).
Original Article's Title is Adab Tidur dalam Islam sesuai Ajaran Rasulullah | A TechnoLedge Blog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar