Seorang anak kecil yang dekil dan kurus, berumur 10 tahun nampak duduk lemas, bersandar di pojok dek kapal. Beberapa meter di sebelahnya, sang ibu juga bersandar dan kelihatan keletihan dan lemas. Mereka sedang dalam perjalanan mengungsi dari Jawa ke Sumatra, karena kebengisan penjajah Jepang saat itu yang merebut tanah Jawa. Lalu si bocah kecil itu melihat ke sekelilingnya. Matanya tertuju pada seorang lelaki tua yang duduk tidak jauh dari mereka.
Si kakek tiba-tiba mengeluarkan sebungkus nasi dari tas kumalnya. Segera ia melihat si kakek itu membuka nasi bungkus dan sayur ala kadarnya. Mata bocah kecil itu terus mengamati si kakek itu. Pemandangan di depan matanya membuatnya semakin lapar saja. Kakek tersebut sadar, ia sedang menjadi pusat perhatian si bocah itu.
Si kakek tiba-tiba melambaikan tangannya, lalu berkata, “kemarilah nak! Ayo makan bersama saya”. Si bocah kecil tadi tetap diam, tapi raut wajahnya menandakan dia sebenarnya ingin sekali memakan nasi bungkus yang dipegang kakek tersebut. Kakek tersebut kembali mengulang melambaikan tagannya, namun bocah kecil itu tetap tak bergeming.